Oleh : Mandala Putra
Senin 20 Mei 2013
A.
Pengertian
Equilty and efficiensi in economic
Equilty ialah keseimbangan, yang dimaksud dengan keseimbangan
pasar adalah tingkat harga maupun jumlah barang yang diminta dalam keadaan
seimbang dan tidak ada kekuatan atau kecendrungan untuk berubah. Harga
equilibrium adalah harga yang terjadi pada saat jumlah barang yang diminta sama
dengan jumlah barang yang di tawarkan. Sebaliknya yang dimaksud
dengan”disekuiblirium adalah harga yang terjadi disaat jumlah yang diminta
tidak sama dengan jumlah yang ditawarkan. Pada harga berapapun di bawah harga
equiblirium, maka akan menyebabkan kelebihan permintaan, sedangkan bila harga
terjadi di atas harga equiblirium maka akan terjadi kelebihan penawaran.[2]
Efisiensi dalam ilmu ekonomi digunakan untuk merujuk pada sejumlah
konsep yang terkait pada kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi barang dan jasa.
Sebuah sistem ekonomi dapat disebut
efisien bila memenuhi kriteria berikut:
·
Tidak
ada yang bisa dibuat menjadi lebih makmur tanpa adanya pengorbanan.
·
Tidak
ada keluaran yang dapat diperoleh tanpa adanya peningkatkan jumlah masukan.
·
Tidak
ada produksi bila tanpa adanya biaya yang rendah dalam satuan unit.
Sebuah sistem ekonomi yang efisien dapat memberi lebih
banyak barang dan jasa bagi masyarakat tanpa menggunakan lebih banyak sumber
daya. Dalam ekonomi pasar secara umum diyakini akan lebih efisien dibandingkan
dengan alternatif lainnya. yang pertama mendasar dalil kesejahteraan
berdasarkan penyediaan kepercayaan oleh karena itu bagi yang menyatakan bahwa
setiap pasar berkeseimbangan sempurna berdasarkan kompetitif adalah efisien
(tetapi hanya ada bila tidak teradi ketidaksempurnaan pasar).
Kebijakan reformasi dalam ekonomi mikro adalah bertujuan membuat kebijakan
yang mengurangi distorsi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi. Namun,
tidak ada teori dasar yang jelas bahwa dengan menghapus distorsi pasar maka
akan selalu dapat meningkatkan efisiensi ekonomi. Selanjutnya yang kedua
berdasarkan dalil yang menyatakan bahwa jika ada beberapa distorsi pasar maka
tidak dapat dihindari hanya dalam satu sektor saja yang akan bergerak ke arah
yang lebih besar dalam kesempurnaan pasar terdapat sektor lain yang bisa
menurunkan efisiensi.[3]
B.
Pengaruh Perubahan Permintaan dan Penawaran ke Atas Keseimbangan
Permintaan atau penawaran akan mempengaruhi permintaan dan
penawaran, akan menimbulkan perubahan keadaan keseimbangan. Terdapat empat
kemungkianan perubahan atau pergeseran kurfa permintaan dan penawaran Hukum
permintaan dan Penawaran[4]. Apabila
terjadi perubahan pada faktor- faktor selain harga baik pada kurva permintaan
maupun kurva penawaran maka akan menyebabkan pergeseran –pergeseran pada kurva
tersebut. Akibat pergeseran tersebut maka akan mempengaruhi harga dan kuantitas
keseimbangan. 4 hukum permintaan dan penawaran, yaitu:
KONDISI PERUBAHAN
|
PERGESERAN
PERMINTAAN ATAU PENAWARAN
|
PENGARUH
TERHADAP HARGA DAN KUANTITAS KESEIMBANGAN
|
Bila permintaan meningkat
|
Kurva permintaan bergeser kekanan
|
Harga dan kuantitas keseimbangan meningkat
|
Bila permintaan menurun
|
Kurva permintaan bergeser kekiri
|
Harga dan kuantitas keseimbangan menurun
|
Bila penawaran meningkat
|
Kurva penawaran bergeser kekanan
|
Harga menurun, sedangkan kuantitas
meningkat
|
Bila penawaran menurun
|
Kurva penawaran bergeser kekiri
|
Harga meningkat, sedangkan kuantitas
menurun
|
Secara logis hukum – hukum permintaan maupun
penawaran yang terdapat pada tabel diatas dapat dijelaskan dengan penalaran
sebagai berikut :
1.
Apabila jumlah permintaan meningkat, akan
menyebabkan jumlah barang menjadi berkurang sehingga para pembeli yang tidak
terpuaskan mau menawar barang tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Harga
yang lebih tinggi akan merangsang produsen untuk memproduksan barang tersebut
lebih banyak. Oleh sebab itu akan mengakibatkan tingkat equilibrium berubah
dimana harga maupun keseimbangan tersebut menjadi sama - sama meningkat dengan
adanya pertambahan permintaan.
2.
Apabila terjadi penurunan permintaan, maka
persediaan barang menjadi berlimpah sehingga para penjual terpaksa menawarkan
harga yang lebih murah, agar barang yang dijual terbeli konsumen. Dengan
turunya harga produsen menjadi enggan untuk memproduksi barang tersebut,
sehingga produk yang ditawarkan menjadi berkuran. Pada posisi titik
keseimbangan yang baru baik harga maunpun jmlah barang sama –sama menurun.
3.
Kenaikan penawaran biasanya terjadi pada saat
panen raya , menyebabkan persediaan suatu barang menjadi melimpah, oleh sebab
itu bila produsen tidak mampu meningkatkan penjualannya maka dengan terpaksa
harga harus diturunkan. Penurunan harga akan menarik konsumen untuk membeli
barang tersebut. Oleh sebab itu equilibrium yang baru terjadi pada harga yang lebih
rendah sedangkan kualitas dan jumlah yang meningkat.
4.
Turunnya penawaran, misalnya karena kegagalan
panen atau kegagalan produksi menyebabkan barang yang ditawarkan menjadi
berkurang, oleh sebab itu harga yang ditawarkan menjadi lebih tinggi. Dampak dari
kenaikan harga tersebut menyebabkan jumlah kuantitas yang diminta berkurang .
Sehingga ekuilibrium yang baru terjadi pada harga yang ebih tinggi sedangkan
kuantitas dalam jumah yang lebih sedikit.[5]
C.
Permintaan,
Penawaran, dan Ekuilibrium
Pengaruh Subsidi Terhadap
Keseimbangan Pasar
Subsidi
ialah suatu bentuk bantuan keuangan yang dibayarkan kepada suatu usaha atau
sektor ekonomi. Adanya subsidi (s) yang dibayarkan oleh pemerintah kepada
perusahaan yang menguntungkan masyarakat akan mengakibatkan harga (P) turun dan
permintaan (Q) meningkat. Bila fungsi harga penawaran Ps=f(Q) dengan adanya
subsidi (s) membuat harga penawaran baru yaitu:
Sedangkan bila fungsi
jumlah penawaran ialah Qs = f(P). Dengan adanya subsidi (s), maka jumlah
penawaran yang baru adalah:
Sehingga keseimbangan pasar yang baru terjadi
ketika:
Dimana:
Ps’ : harga penawaran setelah subsidi
Qs’: jumlah penawaran setelah subsidi
a : angka bebas
b : gradien
P : harga barang
s : subsidi dari
pemerintah
Besarnya
subsidi yang diberikan pemerintah serta subsidi diterima oleh konsumen dan
produsen dapat dihitung melalui rumus berikut ini:
Subsidi yang diberikan
pemerintah
Dimana:
S :
subsidi yang diberikan pemerintah
s :
subsidi per unit
Qe’ : jumlah keseimbangan setelah
subsidi
Subsidi untuk konsumen
Subsidi per unit:
Subsidi keseluruhan:
Dimana:
Sk : subsidi yang
diterima konsumen
Pe : harga
keseimbangan sebelum subsidi
Pe’ : harga keseimbangan
setelah subsidi
Qe’: jumlah keseimbangan setelah subsidi
Subsidi
untuk produsen
Dimana:
sp : subsidi
yang diterima produsen.
S :
subsidi yang diberikan pemerintah.
sk : subsidi
yang diterima konsumen.
Untuk
memahami rumus tersebut, perhatikan penerapannya dalam contoh berikut:
Diketahui:
Qd = -3P + 2400
…………………………………………………………. (I)
Qs = 3P – 480
…………………………………………………………. (II)
Pemerintah memberikan subsidi sebesar s = 12
per unit.
1.
Keseimbangan pasar sebelum subsidi
Syarat keseimbangan pasar ialah Pd = Ps atau
Qd = Qs
-3P +2400 = 3P-480
-3P-3P = -480 -2400
-6P = -2880
Pe = 480
Masukkan Pe ke dalam
persamaan (I) berikut:
Q = -3P + 2400
Q = -3 (480) + 2400
Q = -1440 + 2400
Qe = 960
Sehingga keseimbangan pasar
sebelum subsidi adalah Qe = 960 dan Pe = 480.
2.
Keseimbangan pasar setelah subsidi
Fungsi penawaran baru setelah subsidi adalah:
Qs’ = a + b (P+s)
Qs’ = b (P+s) + a
Qs’ = 3 (P+12) – 480
Qs’ = 3P + 36 – 480
Qs’ = 3P- 444
Keseimbangan pasar setelah subsidi:
Qd = Qs’
-3P + 2400 = 3P – 444
-3P -3P = -2400 -444
-6P = -2844
Pe’ = 474
Masukkanlah hasil tersebut ke persamaan (I)
sebagai berikut:
Q = -3P+2400
Q = -3 (474) + 2400
Q = -1422 + 2400
Qe’ = 978
Sehingga keseimbangan pasar
setelah subsidi adalah Qe’ = 978 dan Pe’ = 474.
3.
Subsidi yang diberikan pemerintah
S = s x Qe’
S = 12 x 978
S = 11.736
4.
Subsidi untuk konsumen
sk = (Pe – Pe’) x Qe’
sk = (480 – 474) x 978
sk = 6 x 978
sk = 5.868
5.
Subsidi untuk produsen
sp = S – sk
sp = 11.736 – 5.868
sp = 5.868
Dari contoh soal di atas didapat hasil:
Excess Demand dan Excess Supply
1.
Excess demand
adalah kelebihan jumlah permintaan akibat penurunan harga (demand>supply).
Hal ini terjadi manakala pemerintah menetapkan kebijakan harga maksimum.
Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi konsumen berdaya beli rendah.
2.
Excess supply adalah
kelebihan jumlah penawaran akibat kenaikan harga (supply>demand).
Kondisi ini terjadi jika pemerintah menetapkan harga minimum, tujuannya adalah
melindungi produsen dari kerugian.
Untuk memperjelas ilustrasi
di atas perhatikan grafik berikut:
Penjelasan grafik:
Harga pasar terjadi pada
harga Rp 500,00 dengan jumlah 50 unit dan membentuk keseimbangan pasar.
Ketika kebijakan harga
maksimum diberlakukan, harga turun menjadi Rp 400,00 sehingga menyebabkan
naiknya permintaan menjadi 60 unit. Di sisi lain mengakibatkan turunnya jumlah
penawaran menjadi 20 unit. Sehingga jumlah permintaan lebih besar daripada
penawaran sebesar 60-20 unit = 40 unit (Excess demand).
Ketika kebijakan harga
minimum diberlakukan, harga naik menjadi Rp 600,00 sehingga menyebabkan
turunnya permintaan menjadi 30 unit. Hal ini meningkatkan jumlah penawaran
menjadi 60 unit. Maka terjadilah kelebihan penawaran atas permintaan sebesar
60-30 unit = 30 unit (Excess supply).[6]
DAFTAR
PUSTAKA
LeRoy,
Miller Roger dan Roger E.Maineres. Teori Ekonomimikro Intermediate. Jakarta
Utara: PT Raja Grafindo Persada, 1993
Purnamaningrum,Tri
Kunawangsih, Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta
Barat:Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Trisakti, 2000
Sukirno,Sadono.
Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta Utara: PT Raja Grafindo Persada, 2001
http://id.wikipedia.org/wiki/Efisiensi_%28ekonomi%29#cite_note-0
http://behindus.wordpress.com/category/ekonomi/
[1]
Roger LeRoy Miller dan Roger E.Maineres, Teori Ekonomimikro Intermediate,
(Jakarta Utara: PT Raja Grafindo Persada, 1993) cet.1, hal: 599
[2]
Tri Kunawangsih Purnamaningrum,
Pengantar Ekonomi Mikro,(Jakarta Barat:Lembaga Penerbitan Fakultas
Ekonomi Trisakti, 2000), cet 1, hal: 51
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Efisiensi_%28ekonomi%29#cite_note-0
[4]
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, (Jakarta Utara: PT Raja Grafindo
Persada, 2001), cet 15, hal 94
[5]
Tri Kunawangsih Purnamaningrum,
Pengantar Ekonomi Mikro, hal: 54
[6] http://behindus.wordpress.com/category/ekonomi/
Comments
Post a Comment